Jln Semeru, Dusun Jabon, Desa Pasrujambe

Open daily 07:00 - 20:30 WIB

Pura Patirtan Watu Klosot Pasrujambe

Wisata

Bicara tentang Bali, kita pasti terpikirkan tentang keindahan pulau ini, budaya yang kaya, dan tentunya, keunikan agama Hindu-nya.

Bagi masyarakat Hindu Bali, ada salah satu tempat yang sangat spesial di Pasrujambe. Ialah Watu Klosot, sumber air suci yang sering digunakan oleh masyarakat Hindu Bali untuk beribadah di Pura Mandhara Giri Semeru Agung, yang terletak di Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Pasrujambe.

Lokasi Air Suci Watu Klosot ini berada di kawasan Aliran Lahar Semeru, yang terletak di kaki Gunung Semeru, puncak tertinggi di pulau Jawa.

Yang membuat air suci ini sangat unik adalah bahwa airnya mengalir dari batu dan kemudian disalurkan melalui pipa bambu.

Banyak orang Hindu mengambil air dari Watu Klosot untuk menyucikan diri mereka sebelum beribadah. Warsam, seorang warga dari Dusun Tawon Songo Pasrujambe, menjelaskan, “Sejak lama, masyarakat Hindu telah mempercayai bahwa sumber air di Watu Klosot adalah air suci dengan panduan dari pemuka agama mereka.”

Ia juga menambahkan bahwa kunjungan warga Hindu ke Air Suci Watu Klosot sering terjadi saat perayaan ulang tahun Pura Mandhara Giri Semeru Agung, yang dikenal sebagai Piodalan. “Bulan Juni hingga Juli adalah saat-saat ramainya,” katanya.

Air Suci Watu Klosot memiliki peran yang sangat penting dalam upacara keagamaan umat Hindu di Senduro dan Bali. Yang mengejutkan, meskipun sering terpapar oleh lahar dingin atau banjir, sumber Air Suci Watu Klosot tetap mengalir.

Bagi warga Hindu Bali, kunjungan ke Pura Mandhara Giri Semeru Agung menjadi tak lengkap jika mereka tidak juga mampir ke Watu Klosot untuk mengambil air suci.

Salah satu daya tarik khusus dari tempat ini adalah deretan batu-batu besar yang merupakan sisa-sisa banjir Gunung Semeru. Batu-batu ini membentuk berbagai bentuk yang mirip dengan objek-objek sehari-hari yang kita kenal.

Salah satunya adalah batu yang begitu besar dan menyerupai perahu sehingga diberi nama “batu perahu.” Di antara deretan batu-batu ini, ada sebuah jalan berkelok-kelok yang menciptakan pemandangan yang benar-benar istimewa.

Tempat ini disebut Watu Klosot karena objek wisatanya terdiri dari batu besar berukuran sekitar 10 meter persegi, dikelilingi oleh tebing yang tidak terlalu tinggi, dan dikelilingi oleh pepohonan yang menciptakan kesan terpecah-pecah dan aliran air, meskipun airnya tidak selalu mengalir.

Keindahan Watu Klosot ini juga datang dari pemandangan lereng Gunung Semeru yang begitu dekat dan tempatnya berada di tengah hutan yang sunyi.

Suara burung berkicauan mengiringi perjalanan, dan terkadang Anda bisa saja melihat binatang langka seperti harimau karena tempat ini termasuk dalam kawasan cagar alam.

Bayangkan berdiri di atas batu besar, memandang jauh ke arah Gunung Semeru yang megah, disambut oleh angin pegunungan yang segar. Sensasi ini benar-benar tak terlupakan. Ada satu batu yang tegak berdiri di atas tebing, dan tempat ini menjadi favorit pengunjung.

Kami menyebutnya sebagai “relung meditasi.” Orang-orang sering duduk di sini, merenung sejenak, dan mencari kedamaian hati sambil mendekap tangan di depan dada.

Di bawah, terbentang kawasan cagar alam yang luas. Jika kita beruntung, kita bisa melihat elang Jawa, burung yang sangat langka, melayang-layang di langit. Elang itu terkadang mendekat dan hinggap di ranting pohon.

Keberadaan burung yang dilindungi ini semakin langka, jadi perlu upaya lebih intensif untuk menjaga populasi mereka. Yang lebih langka lagi adalah keberadaan harimau Jawa yang diduga masih ada sisa-sisanya, berkeliaran di lereng-lereng Gunung Semeru. Warga setempat sering melihatnya melintasi jalur setapak sebelum menghilang ke dalam hutan.

So, kapan kamu mau ke Watu Klosot? Kabari kami ya…

Tinggalkan komentar